Foto : Kiri, Hotel HARMONI dan Hotel HARRIS BATAM
Transaksi 20 Juta Dolar Singapura Jumat, 29 Agustus 200809:52:10WIB
Transaksi 20 Juta Dolar Singapura Jumat, 29 Agustus 200809:52:10WIB
Wako Batam, Ahmad Dahlan, memuji "Marine Expo 2008". Marine Expo yang berlangsung selama tiga hari 26-28 Agustus di Hotel Pacific, Batam menorehkan transaksi 20 juta dolar Singapura. Jumlah pengunjung perwakilan dari perusahaan yang mengunjungi pameran standar internasional di Batam itu sebanyak tiga ribuan orang.”Selama expo ini perkiraan kita, terjadi transaksi 20 juta dolar Singapura di semua stan. Kita berupaya Marine Expo ini akan dilakukan setiap tahun,” ujar Raja, dari MuaradVance International, sebagai pihak penyelenggara pada wartawan di Hotel Pacific, Kamis (28/8), sebelum penutupan Marine Expo.Menurut Raja, antusiasme perusahaan shipyard dan offshore di Batam sangat bagus selama pameran. Selain terjadinya transaksi, calon investor dari pelbagai negara ada yang mencoba melakukan penjajakan investasi shipyard di Batam.”Mereka sangat tertarik melakukan investasi di Batam karena status Batam sebagai daerah perdagangan bebas dan pelabuhan bebas atau free trade zone (FTZ). Kita anggap Marine Expo ini berhasil,” kata Raja. Keseriusan penjajakan investasi itu, jelasnya, pihak investor langsung melakukan pertemuan singkat dengan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah saat meninjau Marine Expo, Rabu (27/8), lalu. ”Mereka langsung melakukan pertemuan di hotel Pacific untuk membicarakan peluang investasi di Batam,” kata Raja.Sebelum penutupan, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan sempat meninjau Marine Expo. Dahlan di lokasi pameran sekitar 30 menit. Selama di Marine Expo, Dahlan meninjau sebagian stan perusahaan besar yang ada di Batam seperti Nippon Steel, Mc Dermott, Dubai Dry Dock yang sudah membeli perusahaan Shipyard Nanindah Batam. Ia juga menyempatkan melihat stan Pemko Batam yang terdiri dari Badan Penanaman Modal (BPM) Batam bekerja sama Ba-lai Budidaya Laut Kota Batam.Romeo Hasan, dari Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Surabaya datang ke Batam khusus untuk menyaksikan Marine Expo. Di Batam, jelasnya, memang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kawasan industri perkapalan lain di Indonesia.Menurutnya, di Batam tidak dikenakan pajak untuk mendatangkan mesin dan perangkat kapal dari luar negeri. Sedangkan di Surabaya, dikenakan PPN dan bea masuk. Sehingga nilai barang lebih tinggi sampai 17 persen dibandingkan barang yang masuk ke Batam. ”Dengan demikian, produksi kapal di Batam lebih murah dibandingkan dengan di Surabaya. Masalah regulasi pajak ini yang tak dimiliki Surabaya,” katanya. Dia berharap, perusahaan Shipyard di Batam bisa bergabung dengan Iperindo untuk menjalin kerja sama dan memperkuat organisasi.Even TahunanWali Kota Ahmad Dahlan mengungkapkan pujiannya kepada Batam Marine Expo 2008. Dahlan mengusulkan, diadakan rutin dan diagendakan jadi even tahunan Batam.Dahlan berharap expo lebih besar dari sebelumnya. Apalagi nanti dilengkapi pelayanan satu atap. ”Termasuk penyediaan pakaian, asuransi, perbankan,” kata Dahlan.Ia berharap even ini dapat masuk menjadi kalander agenda Visit Batam 2010. Nanti, pameran tidak lagi di hotel, tapi di tempat lebih luas seperti lapangan. Dahlan yakin pameran seperti ini padat pengunjung dalam dan luar negeri. ’’Batam kan banyak perusahaan perkapalan,” katanya. Dalam kesempatan itu, Dahlan didampingi Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Batam Pirma Marpaung dan Kabid Promosi BPM Batam, Junaidi. ***
1 komentar:
cita-cita ku mau kesan, ntar kalau punya duit insya ALLAH
Posting Komentar